P
engguna hijab di Indonesia yang makin banyak, terutama hijabers muda, sedikit banyak dipengaruhi oleh tren
hijab non-konvensional yang go viral melalui internet dan
media media. Secara kasat mata kita melihat Hijabers Community sebagai komunitas yang
menjadi trend setter perkembangan ini, menjadi pemantik massal
kegairahan untuk berjilbab dan terlihat fashionable. Selain itu,
‘perubahan’ wajah muslimah berjilbab yang menjadi lebih dinamis saat ini, juga
lebih dipengaruhi oleh gaya personal beberapa hijabers yang akhirnya menjadi muse,
menjadi sumber inspirasi banyak muslimah, dalam berbusana muslim. Siapa saja hijabers
muse tersebut? Well this is not new, you already know them all.
1. Dian Pelangi
Siapa yang menjadi inspirasi berhijab Anda? Pertanyaan semacam ini sudah
dilontarkan ke ribuan hijabers melalui berbagai media, dan sebagian besar
menjawab, Dian Pelangi. Muda, fashion designer, social
media conscious dan pemilik brand muslim fashion yang
paling berpengaruh. Pemilik akun Twitter @Dianpelangi dengan
lebih dari 134,000 follower (and counting) ini membuat
gebrakan dan menjadi fenomena dengan desain tie dye/jumputan yang
sangat wearable untuk muslimah muda. Berbagai prestasi terus
dicapai oleh Dian, sebagai desainer dan muslim fashion ‘ambassador’.
Dian menjadi satu-satunya desainer muslim yang terpilih dalam Fashion Pioneering Program dan akan
berpartisipasi dalam Paris Fashion Week 2014 mendatang.
2. Fifi Alvianto & Hanna Faridl
Rasanya tidak bisa memisahkan duo hijabi ini, yang
mempunyai passion dan ‘kegelisahan’ yang sama tentang muslim fashion,
khususnya di Indonesia. Memulai dari blog hijabscarf, Fifi dan Hanna memulai menyuarakan
bahwa berbusana muslim bermakna membebaskan dan sekaligus komitmen. Ekspresi
pribadi seperti apapun harus bisa kita wujudkan dalam busana muslim, dan jangan
pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Membaca blog Fifi dan Hanna
banyak mempengaruhi para hijabers untuk lebih mengeksplorasi gaya pribadi
masing-masing, dan benar-benar mengerti makna busana muslim yang ‘membebaskan’.
Karya mereka berlanjut dengan terbitnya Laiqa Magazine, majalah hijab yang mengedepankan modest
fashion, dengan sentuhan desain grafis yang kuat.
Tren busana muslim Indonesia
yang dibanjiri dengan garis dan sentuhan pastel dan girly yang
feminin, yang merayakan kecantikan seorang perempuan, sangat terinspirasi dari
seorang Ria Miranda, desainer dan pemilik brand riamiranda. Ria percaya bahwa seorang
muslimah adalah pribadi yang lembut, santun dan calm, yang
tercermin dalam setiap desainnya. Karakter yang kuat menjadikan busana
rancangan Ria ini irresistible bagi banyak hijabers, dan long
lasting. Karya terbarunya adalah Minang Heritage, mengangkat songket
khas Sumatera Barat yang dimodifikasi menjadi warna-warna soft dan
pastel. Motif songket tersebut juga diterapkan pada kain sifon, menjadi busana
yang ringan dan berdaya pakai tinggi. Sesuatu yang belum pernah kita temukan
sebelumnya.
4. Siti Juwariyah
One of the most famous hijab bloggers in Indonesia! Saya yakin
semua (member FD) di sini sepakat dengan sebutan tersebut. Siti seakan mewakili
sosok hijabers Indonesia, seorang wanita biasa yang bukan model, tetapi
terlihat sangat nyaman dan fashionable dengan gaya
berbusananya. Believe it or not, this girl has that ‘magical’ power,
sehingga menjadi sosok yang paling banyak menjadi muse brand busana
muslim. She knows how to nail an outfit, and everything seems to look
good on her. Belum lagi brand shawl ciptaannya. ‘KAFFAH’ yang juga menjadi the ‘it’ shawl
for hijaber. Kaffah menjadi sebuah kecanduan baru, yang selalu diburu dan
habis dalam sekejap, walaupun sudah diproduksi dalam jumlah yang besar.
P
|
1. Dian Pelangi
Siapa yang menjadi inspirasi berhijab Anda? Pertanyaan semacam ini sudah dilontarkan ke ribuan hijabers melalui berbagai media, dan sebagian besar menjawab, Dian Pelangi. Muda, fashion designer, social media conscious dan pemilik brand muslim fashion yang paling berpengaruh. Pemilik akun Twitter @Dianpelangi dengan lebih dari 134,000 follower (and counting) ini membuat gebrakan dan menjadi fenomena dengan desain tie dye/jumputan yang sangat wearable untuk muslimah muda. Berbagai prestasi terus dicapai oleh Dian, sebagai desainer dan muslim fashion ‘ambassador’. Dian menjadi satu-satunya desainer muslim yang terpilih dalam Fashion Pioneering Program dan akan berpartisipasi dalam Paris Fashion Week 2014 mendatang.
Rasanya tidak bisa memisahkan duo hijabi ini, yang mempunyai passion dan ‘kegelisahan’ yang sama tentang muslim fashion, khususnya di Indonesia. Memulai dari blog hijabscarf, Fifi dan Hanna memulai menyuarakan bahwa berbusana muslim bermakna membebaskan dan sekaligus komitmen. Ekspresi pribadi seperti apapun harus bisa kita wujudkan dalam busana muslim, dan jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Membaca blog Fifi dan Hanna banyak mempengaruhi para hijabers untuk lebih mengeksplorasi gaya pribadi masing-masing, dan benar-benar mengerti makna busana muslim yang ‘membebaskan’. Karya mereka berlanjut dengan terbitnya Laiqa Magazine, majalah hijab yang mengedepankan modest fashion, dengan sentuhan desain grafis yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar